Inilah Bahaya Kesehatan Akibat Perut Buncit

Selain membuat kita sulit mendapatkan ukuran celana yang nyaman, memiliki perut buncit ternyata bisa jadi akar dari segala masalah kesehatan. Lalu Apa saja masalah kesehatan yang bisa muncul akibat perut buncit?


Dalam tubuh terdapat 2 jenis lemak, yakni lemak viseral (dalam rongga perut) dan lemak subkutan (berada di balik kulit). Seseorang bisa memiliki perut buncit karena terjadi tumpukan jenis lemak viseral yang berlebihan.

Lemak ini membungkus organ-organ di dalam rongga perut seperti pankreas, hati, dan usus. Bahayanya, lemak ini berbeda dengan lemak subkutan di balik kulit. Lemak viseral dapat memengaruhi fungsi hormon dalam tubuh. Itu mengapa, lemak viseral ini memiliki dampak yang lebih berbahaya bagi kesehatan.

Resiko Bahaya Kesehatan Akibat Perut Buncit


Semakin tingginya lemak viseral dalam perut atau semakin besar lingkar pinggang, maka risiko mengalami berbagai penyakit kronis meningkat, seperti:
  • Tekanan darah tinggi
Menurut sebuah penelitian yang dilansir dalam  American College of Cardiology, para peneliti menemukan bahwa keberadaan lemak viseral meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi lebih besar 22% dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki lemak viseral atau tidak memiliki perut buncit.

Mereka juga menjelaskan bahwa lemak viseral ini dapat meningkatkan tekanan darah dengan mempengaruhi kondisi ginjal. Lemak viseral adalah lemak yang berada di sekitar organ-organ dalam di rongga perut, termasuk di sekitar ginjal dan kelenjar adrenal. Kedua komponen ini adalah organ penting yang mengatur tekanan darah. Sehingga penekanan dari lemak viseral di sekitar ginjal dan kelenjar adrenal dapat memengaruhi peningkatan tekanan darah.
  • Penyakit Jantung & Stroke 
Dilansir dalam laman Web MD, Samuel Dagogo-Jack, MD, presiden American Diabetes Associattion mengatakan, lemak viseral yang membuat perut buncit adalah penghasil racun tubuh yang bekerja aktif, bukan hanya disimpan. Di antara lemak-lemak viseral terdapat komponen kimiawi yang disebut dengan sitokin. Sitokin ini adalah zat yang meningkatkan risiko orang mengalami penyakit jantung.

Tingginya lemak viseral juga berkaitan dengan tingginya LDL/lemak jahat didalam tubuh. LDL yang terlalu berlebihan dapat meningkatkan risiko terbentuknya plak di pembuluh darah. Akhirnya plak menyumbat di di pembuluh darah jantung sehingga menimbulkan gangguan pada jantung bahkan serangan jantung. Tak hanya itu, plak juga bisa menyumbat di pembuluh darah di otak, sehingga resiko stroke pun dapat terjadi.
  • Diabetes Tipe 2
Kondisi perut buncit yang terjadi akibattumpukan lemak viseral dapat menggangu kerja insulin, sehingga beresiko terkena diabetes tipe 2. Bukan tak mungkin hal ini bisa terjadi, meskipun sebelumnya Anda tidak tidak memiliki riwayat keluarga yang diabetes melitus.
  • Kanker
Senyawa sitokin yang ada dalam lemak viseral akan menimbulkan peradangan di dalam tubuh dan memicu merubah sel sehat menjadi sel kanker. Jenis kanker yang paling sering terjadi akibat kondisi perut buncit adalah kanker payudara dan kolorektal. 

Tentu Anda tidak ingin penyakit berbahaya itu menghampiri dan mengancam kesehatan Anda bukan? Nah, maka dari itu sebaiknya mulailah lakukan hal pencegahan sederhana sedini mungkin.

Berikut Tips Pencegahan Yang Dapat Anda Lakukan


Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengatur pola makan dengan makanan seimbang dan tidak berlebihan, melakukan olahraga teratur, cukup istirahat, dan menghindari stres. 

Dengan memilah dan menjaga asupan makanan yang sehat tentunya Anda akan terhindar dari beberapa resiko terkena perut buncit.  Salah satu camilan yang bukan hanya sehat tetapi juga enak dan mudah didapatkan adalah kacang kedelai. Bukan hanya sebagai protein nabati yang dibutuhkan tubuh, kandungan serat kacang kedelai juga cukup tinggi. Kandungan serat inilah yang diperlukan tubuh untuk menjaga kesehatan saluran pencernan dan juga menjaga berat badan.

Bagaimana sangat mudah bukan? Seperti kata pepatah, memang lebih baik mencegah daripada mengobati. Maka dari itu cegahlah sebelum resiko berbahaya terjadi.

POSTINGAN TERKAIT LAINNYA :

0 komentar:

Posting Komentar